Rabu, 28 Juli 2010
Puisi-puisiku
Kalau Hujan Turun
Kumpulan Debu bergumul
pecah-pecah tanah jadi lukisan
ranting-ranting kehilangan daun
air bersembunyi di relung bumi
semua akan pergi merintih
kalau hujan turun
Hilang
puing-puing kata basah
bertumpuk di udara
riuh digendang telinga
teramat sangat menyesak dada
dimana dia?
seakan ditelan keangkuhan
Seuntai Keluh
Aduh...
selembar papan bertulis
dipaku di tubuhku
lama hingga berkarat
menyayat ulu hatiku
aduh...
dia tersenyum lega telah melapis tubuhku
untuk memuaskan tubuhnya dan tubuh anak istrinya
tapi mengapa...
tangisku tak dirasa?
aku...
meneduhi tubuhnya dipinggiran berdebu
tapi tidak ada perhatian untukku
tapi aku tak disayangi
jangan diasalah jika aku marah!
sempat dimuat di Medan Bisnis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan